ASESMEN LAPANGAN; DARI INSTITUT MENUJU UNIVERSITAS
2024-09-02 03:08:57 | HUMAS IAI IBRAHIMY | KEGIATAN KAMPUS
GENTENG- Senin (2/9/24) merupakan hari bahagia bagi civitas akademika IAI Ibrahimy Genteng Banyuwangi. Hari ini merupakan momentum asesmen lapangan perubahan bentuk dari Institut Agama Islam Ibrahimy ke Universitas Islam Ibrahimy Banyuwangi (UNIIB).
Adapun yang menjadi asesor
dalam asesmen lapangan ini adalah Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag (Direktur
Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam), Abdul Rouf, S.Fil., M.Kesos (Kasubdit Kelembagaan
dan Kerja Sama Direktorat PTKI), dan Dr. A. Rafiq Zainul Mun’im, S.Th.I., M.Fil
(Bina Kelembagaan PTKIS Subdirektorat Kelembagaan dan Kerja Sama).
Dalam pembukaan, Ketua
Yayasan Sosial dan Pendidikan Islam Ibrahimy (YASMY), KH. Muwafiq Amir, BA
menceritakan sejarah berdirinya IAI Ibrahimy Genteng yang diawali sebagai
cabang dari Universitas Ibrahimy Situbondo pada tahun 1984.
“Dengan informasi mengenai
pendirian kampus Kristen di Banyuwangi, ini menjadi pemantik bagi para kiai di
Kecamatan Genteng. Dalam waktu dekat, pendirian kampus Islam tidak bisa
dilakukan, sehingga perlu sebuah wasilah agar tetap bisa mendirikan”
ujar Muwafiq (2/9/24).
Kiai Muwafiq menyampaikan
bahwa kampus Ibrahimy ini bertransformasi seiring waktu.
“Awalnya menjadi cabang Fakultas
Tarbiyah dari Ibrahimy Situbondo. Lalu, berubah menjadi STIT (Sekolah Tinggi
Ilmu Tarbiyah). Lantas bertransformasi menjadi STAI (Sekolah Tinggi Agama Islam).
Dan pada 2015 akhirnya menjadi IAI Ibrahimy, sampai sekarang” tambahnya
(2/9/24).
Direktur Pendidikan Tinggi
Keagamaan Islam, Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag mengungkapkan sebanyak 796
PTKIS se-Indonesia belum ada yang terakreditasi unggul. Dan dari 3669 program
studi, hanya 0,6 persen yang terakreditasi unggul. Ia menyatakan sangat
antusias dengan PTKIS yang mengajukan perubahan bentuk.
“Saya sangat antusias. Karena
perubahan bentuk adalah satu indikator besar yang menjadi ukuran bahwa sebuah
perguruan tinggi mengalami perkembangan” ucap Zainul (2/9/24).
Ia juga mengatakan alih
bentuk merupakan hal yang tidak ringan. Karena memiliki persyaratan yang banyak,
seperti; sarana dan prasarana, SDM, kepangkatan akademik, jumlah program studi,
jumlah mahasiswa dan sebagainya.
“Ini tidak mudah, juga tidak
ringan. Semuanya diperlukan untuk benar-benar menuju apa yang diharapkan
bersama. Karena soal transformasi ataupun menuju akreditasi unggul itu adalah
impian kita bersama” tambah Zainul (2/9/24).
Rektor IAI Ibrahimy, Dr. H.
Lukman Hakim, S.Ag., M.HI mengungkapkan bahwa asesmen lapangan ini adalah
manifestasi IAI Ibrahimy yang peka terhadap tuntutan zaman. Perubahan menjadi
universitas, baginya, menjadi jalan agar IAI Ibrahimy terus dapat diminati dan oleh
masyarakat Banyuwangi, khususnya, untuk mengenyam pendidikan tinggi di
perguruan tinggi islam tertua ini dan masyarakat Jawa Timur pada umumnya.
“Ini bentuk kepekaan sosial
IAI Ibrahimy. Bagi kita, ini harus dilaksanakan, karena menjadi parameter bahwa
IAI Ibrahimy, dari yang dulunya hanya cabang dari Fakultas Tarbiyahnya Ibrahimy
Situbondo, sekarang menuju menjadi universitas. Dan dengan harapan, semoga
langkah strategis ini menjadikan IAI Ibrahimy semakin melesat” ujar Lukman
(2/9/24).
Dalam pembukaan asesmen
lapangan ini dihadiri oleh yakni Alip Nuryanto, M.Hum dan Fitri Primadona, MM
sebagai pendamping. Selain itu juga turut hadir jajaran pimpinan mulai dari
yayasan, rektor dan wakilnya, dekan, kaprodi dan perwakilan mahasiswa.